Permintaan energi dunia terus meningkat secara eksponensial. Sumber energi konvensional (seperti batu bara, minyak, dan gas) bersifat terbatas dan dapat habis. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk menghemat sumber daya yang kita miliki dan mengeksplorasi sumber energi alternatif. Di antara berbagai jenis sumber energi terbarukan, energi surya dan angin merupakan yang paling menjanjikan bagi umat manusia. Karena ketersediaan energi terbarukan yang melimpah, sumber energi terbarukan akan menjadi tulang punggung sistem energi di masa depan. Seiring waktu, energi terbarukan secara bertahap akan menggantikan batu bara, minyak, dan gas dalam pola konsumsi energi kita. Untuk mengintegrasikan sejumlah besar energi terbarukan ke dalam sistem tenaga, diperlukan konfigurasi ulang sistem energi yang ada. Jaringan listrik cerdas atau smart grid (SG) adalah kunci transformasi ini. Di masa depan, sistem SG akan terdiri dari beberapa elemen seperti sumber energi terbarukan terdistribusi, jaringan listrik yang kuat, konsumsi yang fleksibel, dan sistem kontrol daya yang cerdas. Sumber energi terbarukan terdistribusi (seperti turbin angin, fotovoltaik, sel bahan bakar, biomassa, rumah pintar, dll.) dan perangkat penyimpanan energi (seperti baterai, kapasitor lapisan ganda listrik, penyimpanan energi magnetik superkonduktor, dll.) diharapkan memainkan peran penting dalam sistem SG hijau dan memenuhi kebutuhan energi di masa depan. Pembangkitan terdistribusi (DG) menempatkan pembangkit listrik dekat dengan beban, yaitu pada jaringan distribusi atau di sisi pelanggan dari meteran. DG memiliki potensi besar untuk meningkatkan kinerja sistem distribusi.